Fasilitas
Tata letak fisik dari ruang kelas menjadi hal yang sangat penting untuk anak autis di sekolah. Penggunaan yang konsisten, penggunaan area dan batas yang konsisten dan jelas secara visual untuk aktivitas tertentu memungkinkan siswa untuk lebih memahami lingkungan dan hubungan antar kegiatan. Dan ruangan kelas dibuat dengan standar ukuran yang memadai, dengan tempat penyimpanan, visual pembelajaran yang terstruktur, tidak berantakan dan nyaman.
Ruangan ini menggunakan tirai jendela bisa dijadikan sarana untuk mengurangi gangguan (cahaya yang yang terlalu menyilaukan). Meja siswa atau meja kerja menghadap ke arah dinding kosong akan mengurangi distraksi siswa, dan membantu siswa penyandang autis untuk fokus pada tugas dan aktivitas kerja mereka. Dukungan guru pendamping yang terlatih hadir untuk membantu anak-anak ABK dalam menggunakan teknologi dan memaksimalkan pengalaman pembelajaran mereka.
Ruang observasi ini dirancang khusus untuk mengidentifikasi kebutuhan dan kecenderungan anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) sebelum memulai program pembelajaran. Ruangan ini dilengkapi dengan fasilitas sensori, seperti mainan tekstur dan alat musik, untuk merangsang sensori anak-anak ABK. Ruang ini menjadi langkah awal yang sensitif dan inklusif dalam membantu merancang program pendidikan yang sesuai untuk setiap anak ABK.
Ruang motorik kasar ini dirancang khusus untuk menciptakan dan mengelola ketenangan, ketertiban dan lingkungan yang terprediksi memungkinkan anak-anak ABK untuk merasa nyaman dan mendapat dorongan untuk berpartisipasi dalam aktivitas motorik kasar. Peralatan dan mainan yang mendukung perkembangan motorik kasar, seperti bola besar dan balok kayu, tersedia untuk melibatkan anak-anak ABK dalam aktivitas fisik yang menyenangkan.
Koperasi siswa dalam TEACCH melibatkan pengaturan tempat kerja dengan panduan visual yang jelas. Memiliki petunjuk visual yang membantu anak ASD memahami apa yang harus dilakukan, memfasilitasi pemahaman tugas koperatif. Kegiatan koperasi dirancang dengan mempertimbangkan kebutuhan individu,agar setiap anak dapat memberikan kontribusi sesuai dengan kemampuannya dan memotivasi anak-anak ASD untuk terlibat dalam aktivitas koperatif dengan kemandirian yang meningkat.
Area transisi adalah area di mana semua jadwal ditempatkan. Siswa akan menuju ke area transisi untuk mempelajari apa kegiatan selanjutnya. Area transisi adalah cara konkret untuk memperkenalkan konsistensi ke dalam banyak perubahan yang terjadi selama kelas berlangsung.
Tata letak fisik ruang craft ini di siapkan membantu anak ASD atau ABK untuk bisa memfokuskan perhatian mereka pada aspek tugas yang paling relevan. Mengatur materi atau kegiatan craft ke dalam tempat atau holder membuatnya lebih mudah untuk dikelola dan dikerjakan oleh para siswa ini. Mengorganisir materi craft secara visual seperti sikuen kegiatan ataupun jadwal kegiatan untuk dapat membantu para siswa ini untuk memproses informasi dengan lebih efisien.
Kelas bermain didesain dengan struktur yang jelas terbagi menjadi zona-zona terdefinisi dengan menggunakan furnitur atau alas untuk memandu anak dalam memahami batasan dan kegiatan. Mainan dan alat bermain yang diberikan dirancang untuk merangsang berbagai indera dan membantu anak ASD belajar melalui pengalaman fisik dan visual. Menggunakan prinsip-prinsip TEACCH, kelas bermain menjadi lingkungan yang terstruktur dan mendukung pengembangan keterampilan kognitif dan sosial mereka.
Ruangan ini di lengkapi dengan Instruksi visual yang memberikan informasi tentang tahapan-tahapan penyelesaian tugas, menjelaskan persyaratan tugas, urutan, konsep yang relevan, dan instruksi penting lainnya dalam mendukung kegiatan tata boga mereka. Meja dan peralatan memasak dan peralatan kebersihan, seperti wastafel dengan tinggi yang dapat dijangkau anak-anak ABK untuk memudahkan partisipasi mereka dalam kegiatan memasak dan membersihkan peralatan memasak.
Managed By ABK Istimewa
@2022 - 2024